Berita

Bluemoon: Dari Iseng Cover Lagu Jazz Hingga Panggung Emerging Music Lokal

Advertisement

Perjalanan musik band jazz Bluemoon bermula dari sekadar iseng meng-cover lagu-lagu jazz. Kini, grup yang berdiri sejak 2022 ini telah menjelma menjadi penampil di berbagai panggung, bahkan telah merilis lagu orisinal berjudul ‘Carnaval’. Bluemoon juga dikenal dengan aransemen unik yang memadukan genre jazz dengan sentuhan musik tradisional Minang seperti ‘Ayam Den Lapeh’, ‘Udah Sopir’, dan ‘Minangkabau’. Kehadiran instrumen tiup seperti brass & woodwind menjadi salah satu karakter khas mereka.

Keresahan Musikal dan Proses Berkarya

Vio Arguza, salah satu personel Bluemoon, mengungkapkan bahwa proyek awal mereka memang hanya untuk bersenang-senang. “Awalnya projek have fun aja, kita cover-cover lagu jazz nakal gitu, mengingat di Sumatera Barat kayaknya belum banyak band dengan format seperti big band,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (17/11/2025).

Namun, seiring waktu, muncul kebutuhan untuk mengekspresikan keresahan musikal masing-masing personel. “Tapi makin kemari kayaknya ada keresahan yang masing-masing personil butuh utarakan, jadi kami mulai berkarya secara tulus lagi,” tambah Vio.

Dalam proses kreatifnya, Bluemoon sangat menghargai setiap tahapan, meskipun tak jarang terjadi perdebatan antaranggota. “Kami pun memang sangat menikmati prosesnya karena awalnya berangkat iseng-iseng dan makin lama makin serius. Emang proses tu kayaknya penting banget dari tiap band atau kelompok,” jelasnya.

Vio mengakui bahwa perbedaan pendapat adalah hal lumrah dalam sebuah band dengan format besar. “Mungkin karena kita band format gede, pasti selalu ada percekcokan atau perbedaan pendapat dalam satu penggarapan karya, ataupun dalam hal-hal sepele kayak manggung pakai baju apa, itu selalu terjadi di Bluemoon,” tuturnya.

Panggung Emerging Music Sebagai Batu Loncatan

Eksistensi Bluemoon semakin berkembang, terbukti dengan kesempatan tampil di panggung salah satu platform yang didedikasikan untuk band-band emerging. Bagi Bluemoon, panggung ini menjadi batu loncatan penting untuk membangun pondasi karier dan dikenal lebih luas oleh pencinta musik.

“Keren banget pastinya buat teman-teman seniman lokal yang mungkin emerging, memulai dari nol lagi, memulai dari awal yang dimana butuh sorotan butuh wadah. Pasti movement-movement seperti inilah yang membantu, jadi penting banget untuk motivasi personil atau band-band seniman,” ucap Vio.

Advertisement

Ia menambahkan, platform semacam ini memberikan kesempatan tidak hanya dalam hal panggung, tetapi juga jaringan, audiens, dan perluasan jangkauan karya. “Platform-platform seperti inilah yang mungkin bisa membawa karya anak-anak band lokal menjadi lebih terdengar lagi, lebih digaungkan lagi, mungkin nggak cuma di satu regional doang, tapi bisa satu Indonesia mungkin mendengarkan. Banyak yang awalnya band-band kecil sekarang udah di dengar dunia,” jelasnya.

Atensi Publik dan Harapan ke Depan

Sejak tampil di berbagai panggung dan showcase, Bluemoon merasakan peningkatan atensi yang signifikan dari publik. Banyak apresiasi yang diterima dari berbagai pihak.

“Exposure naik, makin banyak teman-teman nge-DM apresiasi, makin banyak teman-teman yang notice dengan keberadaan band kita dan kita cukup berterima kasih juga buat teman-teman yang sudah konsen tentang movement-movement seperti ini,” ungkap Vio.

Ke depannya, Vio berharap Bluemoon dapat segera meluncurkan album yang benar-benar merepresentasikan perjalanan dan karakter musik mereka. “Untuk Bluemoon album pastinya, itu kayaknya impian semua band buat punya album, semoga disegerakan,” pungkasnya.

Perjalanan Bluemoon menjadi bukti bahwa kreativitas, konsistensi, dan keberanian dalam berkarya dapat membuka jalan yang tak terduga. Cerita musisi emerging lainnya dapat ditemukan di amild.id.

Advertisement