Berita

Kakorlantas Polri Perintahkan Anggota Punya 20 Sahabat Ojol dan Tukang Parkir untuk Edukasi Lalin

Advertisement

Bekasi, Jawa Barat – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Agus Suryonugroho, mengeluarkan instruksi kepada seluruh jajarannya untuk menjalin kedekatan dengan masyarakat. Instruksi ini mencakup perintah agar setiap anggota Polantas memiliki setidaknya 20 orang sahabat dari kalangan pengemudi ojek online (ojol) dan tukang parkir.

Pendekatan Humanis dan Edukatif

Langkah ini diambil sebagai upaya Korlantas Polri untuk mengedepankan pendekatan yang lebih humanis dan edukatif dalam menertibkan lalu lintas. Irjen Agus menekankan pentingnya kedekatan anggota Polantas dengan berbagai lapisan masyarakat agar tercipta komunikasi yang baik.

“Salah satu contohnya adalah bagaimana Polantas bisa dekat dengan komunitas ojol, dan bahkan perintah saya ke jajaran, satu anggota Polantas punya sahabat 20 ojol, satu anggota Polantas punya sahabat driver, punya sahabat tukang parkir, punya sahabat komunitas-komunitas,” ujar Irjen Agus dalam jumpa pers di Command Center Km 29, Cikarang Utara, Bekasi, Rabu (31/12/2025).

Membangun Kesadaran Berlalu Lintas

Menurut Irjen Agus, pola komunikasi yang erat ini diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk lebih patuh terhadap aturan berlalu lintas. Ia berpendapat bahwa kesadaran berlalu lintas seharusnya menjadi sebuah budaya, bukan sekadar kepatuhan terhadap aturan.

Advertisement

“Ini menyadarkan setelah kita berkomunikasi dengan masyarakat, kita memberi contoh kepatuhan dan kesadaran berlalu lintas, impact-nya cukup bagus bahwa masyarakat patuh dengan dirinya sendiri, disiplin dengan sendirinya sendiri sehingga ketika menggunakan kendaraan di jalan, mereka patuh dengan aturan lalu lintas,” jelasnya.

Lalu Lintas sebagai Cermin Budaya Bangsa

Lebih lanjut, Irjen Agus menyoroti bahwa lalu lintas merupakan cerminan budaya suatu bangsa. Ia menekankan pentingnya membudayakan tertib berlalu lintas mengingat hampir seluruh masyarakat menggunakan kendaraan dalam aktivitas sehari-hari.

“Kita ketahui bahwa lalu lintas itu adalah cermin budaya bangsa. Jadi bangsa kita dilihat dari perilaku orang berlalu lintas. Lalu lintas itu adalah urat nadi kehidupan. Hampir semua, kita semuanya menggunakan kendaraan, menggunakan jalan sehingga menimbulkan sebuah produktivitas,” pungkasnya.

Advertisement