Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan penanganan bencana di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus diintensifkan. Fokus utama adalah pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak selama masa tanggap darurat hingga persiapan pemulihan pascabencana.
Dapur Umum Beroperasi Penuh
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menyatakan, hingga kini Kemensos mengoperasikan 42 dapur umum di lokasi-lokasi yang terdampak bencana. Dapur umum ini merupakan hasil kolaborasi antara Kemensos, dinas sosial daerah, dan inisiatif masyarakat.
“Kita menyajikan lebih dari 400 ribu (porsi) setiap harinya. Ini terus kita lakukan sampai nanti waktu yang ditentukan,” ujar Gus Ipul dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2025 di Gedung Aneka Bhakti Kemensos, Jakarta, Rabu (31/12/2025).
Layanan dapur umum ini direncanakan akan terus berjalan hingga transisi ke tahap hunian sementara (Huntara) dan hunian tetap (Huntap).
Intervensi Pascabencana Disiapkan
Gus Ipul menambahkan, Kemensos telah menyiapkan berbagai intervensi untuk fase pasca kedaruratan. Intervensi tersebut mencakup bantuan isian rumah, pemberdayaan ekonomi, hingga dukungan pembelian lauk-pauk.
“Kami dalam rangka memberikan layanan di Huntara dan Huntap sudah menyiapkan intervensi pasca kedaruratan, mulai dari isian rumah, pemberdayaan untuk pemulihan ekonomi, maupun juga untuk dukungan pembelian lauk-pauk bagi keluarga yang terdampak,” jelasnya.
Bantuan lauk-pauk akan diberikan sebesar Rp15.000 per hari per orang, atau setara Rp450.000 per bulan per orang. Selain itu, bantuan isian rumah sebesar Rp3 juta per keluarga juga disiapkan untuk pembelian alat dapur atau perabotan rumah tangga.
“Setelah itu melangkah lagi ke depan untuk pemulihan ekonomi sebesar Rp5 juta per keluarga,” imbuh Gus Ipul.
Santunan Korban Meninggal dan Luka Berat
Pada kesempatan yang sama, Gus Ipul juga melaporkan perkembangan penyaluran santunan bagi korban meninggal dunia dan luka berat. Penyaluran ini dapat dilakukan setelah proses verifikasi oleh pemerintah daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kita akan salurkan kepada ahli waris sebesar Rp15 juta bagi yang wafat dan luka berat Rp5 juta. Ini simultan ada yang sudah cairkan perproses sambil kita juga akan mempersiapkan pada masa-masa pasca kedaruratan,” tutupnya.
Acara refleksi akhir tahun tersebut turut dihadiri oleh Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico, serta sejumlah Direktur Jenderal dan Pejabat Eselon II di lingkungan Kemensos.






