Berita

Pramono Anung Pimpin Countdown Tahun Baru 2026 di Bundaran HI, Sampaikan Pesan Kepedulian

Advertisement

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memimpin langsung acara hitung mundur pergantian malam tahun baru 2026 di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Ia didampingi oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno. Ribuan masyarakat yang memadati lokasi tampak antusias mengeluarkan telepon genggam mereka untuk mengabadikan momen saat kembang api mulai menghiasi langit.

Momen Puncak Pergantian Tahun

Pramono Anung memimpin jalannya hitung mundur dengan lantang, “10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1,” yang disambut riuh oleh seluruh hadirin. Sejumlah kembang api diluncurkan dari berbagai penjuru, menambah semarak suasana perayaan malam pergantian tahun.

Setelah momen puncak, acara dilanjutkan dengan penampilan hiburan dari band D’Masiv yang membawakan lagu ‘Jangan Menyerah’. Lagu tersebut dipersembahkan sebagai bentuk dukungan dan penguatan bagi para korban bencana di Aceh dan wilayah lainnya di Indonesia.

Pesan Kepedulian dan Kebersamaan

Dalam sambutannya, Pramono Anung menyampaikan bahwa perayaan tahun baru kali ini ingin diisi dengan pesan kepedulian dan kebersamaan. Ia juga berharap agar Jakarta terus tumbuh dengan semangat keberagaman.

Advertisement

“Jakarta ingin menyampaikan pesan cinta, rasa sayang, kepedulian, dan kebersamaan, bukan hanya untuk warganya, tetapi juga bagi sesama anak bangsa. Pesan rangkul keragaman, rawat harapan, menjadi pengingat bahwa kekuatan Jakarta tumbuh dari keberagaman yang dirawat bersama,” ujar Pramono.

Lebih lanjut, Pramono menuturkan bahwa pada malam pergantian tahun ini, Jakarta berdiri bersama warga Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan seluruh wilayah Indonesia yang tengah menghadapi musibah. “Dari Jakarta, kita kirimkan empati, doa, dan harapan bagi mereka semua,” katanya.

Dengan semangat kebersamaan dan empati tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk tidak menggelar pesta kembang api dan petasan pada malam pergantian tahun. Keputusan ini diambil sebagai bentuk kepekaan dan penghormatan, agar pergantian tahun dapat dimaknai dengan kesederhanaan, kepedulian, dan kebersamaan.

Advertisement