Menyewa sepeda ontel menjadi salah satu daya tarik utama bagi pengunjung yang ingin menjelajahi kawasan Kota Tua, Jakarta. Pengalaman bersepeda santai di tengah keramaian kota tua ini kerap menjadi pilihan favorit, terutama saat malam pergantian tahun.
Ramai Pengunjung, Omzet Tak Seramai Tahun Lalu
Warun (53), seorang pemilik usaha sewa sepeda ontel di Kota Tua, mengakui bahwa kawasan tersebut selalu ramai dikunjungi warga, khususnya pada momen pergantian tahun. “Menjelang tahun baru lumayan (ramai),” ujar Warun di Kota Tua, Jakarta, Rabu (31/12/2025).
Namun, Warun merasakan ada perbedaan signifikan pada tahun ini. Usaha sewanya tidak seramai liburan sebelumnya, yang ia duga disebabkan oleh kenaikan tarif sewa. “Tapi lebih ramai tahun sebelumnya. Nggak tahu, ada perbedaan. Apa karena dulu kan (harganya) masih 20 ribu, sekarang 25 ribu. Mungkin karena naik,” keluhnya.
Selain tarif, faktor lain yang memengaruhi kenyamanan pengunjung adalah adanya panggung hiburan. “Kalau panggung tetep ngaruh banget, karena jalanan jadi lebih sempit,” tambahnya, mengindikasikan keramaian yang justru berpotensi mengurangi ruang gerak.
Kisah Pelanggan ‘Nakal’ hingga Berhasil Membangun Kehidupan
Perjalanan Warun dalam menjalankan usaha sewa sepeda ontel sejak tahun 2000 tidak lepas dari berbagai tantangan. Ia mengaku pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan, di mana sepedanya dibawa kabur oleh pelanggan.
“Kalo dulu sering, kalau sekarang sudah nggak. Antara tahun 2018 lah. Iya dibawa kabur. Iya kan dicariin nggak ada. Kalau sudah habis waktu kan keluar jam sekian, tapi nggak ada-ada, berarti dibawa kabur,” tuturnya dengan nada prihatin.
Pemilik rental ontel lainnya, Ali (65), juga pernah mengalami nasib serupa, meskipun ia tidak merinci kejadian tersebut. “Saya pernah hilang, udah lama sih berapa tahun yang lalu,” ujar Ali singkat.
Meskipun demikian, Ali menyatakan tetap menikmati profesinya sebagai penyedia jasa sewa sepeda ontel. Ia bersyukur karena dari pekerjaan ini, ia telah berhasil memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. “Iya, saya udah 11 tahun kerja begini. Lumayan, saya bisa bikin rumah, beli motor,” ucapnya penuh rasa syukur.






