BATAM EKBIS - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengalokasikan anggaran Rp3,47 miliar untuk kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan 17.209 nelayan pada tahun 2023.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kepri Said Sudrajat Nazlan mengatakan, Pemprov Kepri mengalokasikan anggaran tersebut melalui APBD tahun 2023 ini.
"Dana tersebut dialokasikan untuk keikutsertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi 17.209 nelayan," ujarnya, Jumat 24 Maret 2023.
Said menjelaskan, ada beberapa ketentuan penerima bantuan dari Pemprov ini. Di antaranya diutamakan bagi yang belum pernah menerima bantuan asuransi. Kemudian nelayan juga berusia maksimal 65 tahun per Desember 2022.
Baca Juga: 10 Pelaku UMKM Tanjungpinang Terima Sertifikat Halal
"Bantuan BPJS ini diperuntukkan bagi nelayan kecil atau nelayan tradisional baik yang menggunakan kapal penangkap ikan dengan bobot paling besar 5 Gross Tonage (GT) maupun yang tidak menggunakan kapal penangkap ikan. Lalu tidak menggunakan alat penangkapan ikan yang dilarang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan,” paparnya.
Adapun Fasilitas BPJS Ketenagakerjaan yang dibagikan ini, lanjur Said Sudradjad berlaku selama setahun. Selanjutnya nelayan bisa memperpanjang nya secara mandiri setelah masa berlaku berakhir.
“BPJS naker itu penting karena memberikan jaminan perlindungan atas risiko kematian dan kecelakaan kerja yang dialami individu nelayan,” tutupnya.
Sebagai informasi, alokasi anggaran sebesar Rp.3,470 miliar untuk 17.209 nelayan dari pemprov Kepri ini merupakan bagian 50 persen dari skema blended budgeting antara Pemerintah Provinsi dan pemerintah kabupaten dan kota. Dalam usulan asuransi nelayan kabupaten dan kota se-Provinsi Kepri, pada tahun 2023 terdapat 34.418 orang nelayan yang menerima bantuan ini.
Baca Juga: 5 Keringanan Pajak di Batam, Diskon hingga 100 Persen
Angka tersebut dipastikan pada Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan Pemerintah Kabupatrb/Kota terkait Kepesertaan nelayan pada BPJS Ketenagakerjaan yang diwakili oleh Eko Yuyulianda selaku Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sumbar Riau Kepri, di Ruang Rapat Cempaka Putih, Kantor Bupati Karimun, tanggal 19 September 2022 yang lalu.
Saat itu Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan perlindungan asuransi BPJS Ketenagakerjaan untuk nelayan sangat diperlukan. Sebab nelayan dalam melakukan kegiatan melaut seringkali menghadapi marabahaya dan resiko tinggi yang mengancam keselamatan.
"Kita ingin nelayan di Kepri mendapatkan perlindungan karena pekerjaan mereka itu resikonya tinggi, sehingga apabila terjadi kemungkinan terburuk bisa diantisipasi," ujarnya.***
Artikel Terkait
34.418 Nelayan Kepri Masuk BPJS Ketenagakerjaan Program JKK dan JKM
Berdayakan Keluarga Nelayan Batam, Cris Topan Beri Mesin Pemotong untuk Produksi Kerupuk
Jelang Imlek 2023, Nelayan Batam Berburu Ikan Dingkis, Hidangan Pembawa Keberuntungan