Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah Tanjungpinang Hadirkan 8 Klasifikasi Koleksi Sejarah

BATAM EKBIS - Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menghadirkan delapan jenis koleksi benda sejarah bagi perkembangan kota ini.

Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah Tanjungpinang bisa menjadi alternatif tempat rekreasi sembari wisata edukasi sejarah bagi generasi muda. Di sini tersimpan benda-benda bersejarah seperti peralatan untuk upacara, artefak, hingga naskah kuno.

Sebanyak 2.613 koleksi dari berbagai sumber sejarah tersimpan dan terawat dengan baik di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah Tanjungpinang. Pengunjung bisa melihat koleksi-koleksi sejarah tersebut di ruang pameran.

Baca Juga: Prestasi Membanggakan! 11 SD Terbaik di Tanjungpinang Beserta Peringkat dan Lokasi

Mengunjungi tempat-tempat bersejarah, seperti museum bisa menjadi salah satu referensi wisata yang menarik dan menyenangkan. Tidak hanya untuk orang dewasa, museum juga bisa menjadi referensi bagi anak-anak dan remaja.

Di museum ini, masyarakat, terutama anak-anak bisa mendapatkan informasi mengenai proses suatu peristiwa bersejarah yang terjadi di Tanjungpinang.

Sebelum mengunjungi Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah Tanjungpinang, ada baiknya Anda mengetahui klasifikasi koleksi yang tersimpan di tempat wisata edukasi sejarah tersebut.

Baca Juga: Pusat Kuliner Akau Potong Lembu Tanjungpinang, Sejarah, Lokasi, dan Jam Bukanya

Berikut delapan klasifikasi koleksi yang masih tersimpan dengan baik di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah Tanjungpinang:

1. Koleksi etnografi

Koleksi etnografi merupakan benda-benda hasil budaya berbagai etnis, berupa peralatan yang digunakan untuk upacara maupun dipakai sehari-hari. Di antara benda-benda itu adalah perhiasan atau aksesoris, busana, senjata, dan peralatan rumah.

2. Koleksi keramologika

Koleksi keramologika merupakan koleksi keramik kebanyakan untuk peralatan rumah tangga dengan bahan dasar tanah liat. Koleksi ini umumnya berasal dari Cina, Jepang, dan Eropa seperti kendi, piring, dan guci. Sementara koleksi lokal berupa tempayan.

Baca Juga: Heritage Kepri di Pasar Imlek Tanjungpinang, Tawarkan Keragaman Budaya Daerah