Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, memberikan keterangan mengenai progres penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) bagi masyarakat yang terdampak bencana di wilayah Sumatera. Ia memastikan bahwa bantuan tersebut telah menjangkau mayoritas warga di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, dengan rata-rata penyaluran mencapai lebih dari 85 persen hingga akhir tahun 2025.
Tantangan Penyaluran di Wilayah Bencana
Gus Ipul mengungkapkan bahwa penyaluran BLTS di daerah bencana menghadapi tantangan yang lebih besar dibandingkan wilayah reguler. “Untuk daerah bencana, khususnya di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh, capaian penyaluran di Aceh sudah sekitar 88 persen. Sementara di Sumatera Barat dan Sumatera Utara masih di kisaran 82 sampai 83 persen,” ujar Gus Ipul dalam acara Refleksi Akhir Tahun Kementerian Sosial di Gedung Aneka Bhakti, Jakarta, pada Kamis (31/12/2025).
Ia merinci kendala yang dihadapi di lapangan, meliputi keterbatasan infrastruktur seperti jaringan internet yang belum stabil dan akses menuju beberapa kabupaten/kota yang belum sepenuhnya dapat ditembus. “Penyaluran di Provinsi Aceh sampai sekarang sudah 88 persen meskipun di lapangan ada kendala tentang jaringan internet misalnya, listrik juga belum stabil, akses menuju beberapa kabupaten kota juga masih belum semuanya bisa ditembus. Tetapi terus bekerja sampai hari ini sudah cukup banyak itu 88 persen,” jelasnya.
Bahkan, Gus Ipul menyebutkan bahwa per hari Kamis (31/12/2025), masih ada tiga kantor Pos yang belum dapat beroperasi di Aceh Tamiang akibat kendala tersebut.
BLTS Kesra: Bantuan Tambahan Respons Darurat
Gus Ipul menjelaskan bahwa BLTS yang disalurkan di wilayah bencana merupakan bantuan tambahan di luar skema BLTS reguler. Bantuan ini dirancang sebagai respons cepat pemerintah terhadap kondisi darurat.
“Dalam tiga bulan terakhir ini ada BLTS Kesra di luar BLTS reguler. Kalau BLTS reguler menyasar kisarannya 18 juta KPM, sementara BLTS ini menyasar lebih dari 35 juta penerima, tentu bergantung pada data yang sudah diverifikasi oleh pemerintah daerah bersama Kementerian Sosial dan BPS,” kata Gus Ipul.
Berdasarkan data Kementerian Sosial, lebih dari 33,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) telah dinyatakan layak menerima BLTS. Penyaluran bantuan ini dilakukan melalui kerja sama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan PT Pos Indonesia, dengan mempertimbangkan kondisi geografis serta aksesibilitas wilayah penerima.
Secara nasional, penyaluran BLTS telah mencapai lebih dari 97 persen. Namun, Gus Ipul menekankan bahwa di wilayah terdampak bencana, upaya ekstra terus dilakukan untuk memastikan bantuan sampai ke tangan warga, mengingat tantangan medan, infrastruktur, dan kondisi pengungsian.
“Sebagian besar BLTS sudah disalurkan, baik di daerah bencana maupun di daerah-daerah lain di Indonesia,” pungkasnya. Kemensos terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, relawan, serta petugas PT Pos dan Dinas Sosial setempat untuk menjangkau wilayah-wilayah yang sulit diakses.






